Jumat, 02 Juli 2010

Segitiga Bermuda di Indonesia

Pada awal januari 2007...
Pencarian pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI 574 terus dilakukan oleh Tim SAR. TNI AU juga mengerahkan pesawat Boeing 737-200 yang dilengkapi radar untuk memantau keberadaan pesawat Adam Air.

Namun, pemantauan cukup terhambat, karena cuaca di sekitar Sulawesi tidak bersahabat. Langit berselimut mendung tebal, Makassar diguyur hujan deras.

Pesawat Boeing 737-200 dengan nomor penerbangan AI 7303 ini telah lepas landas dari Lanud Hasanuddin Makassar sekitar pukul 07.00 Wita, Rabu (3/1/2007).
Di dalam pesawat terdapat peralatan radar dan alat pemantau untuk mencari sinyal keberadaan pesawat Adam Air yang hingga kini masih misterius.

Pesawat milik TNI ini di Piloti oleh Mayor Mujiyanto dengan Copilot Mayor Jatmiko. Ada sekitar 12 personel TNI AU yang berada di dalam pesawat.

Seharusnya, pesawat ini sudah kembali ke Lanud Hasanuddin sekitar pukul 09.00 Wita untuk melaporkan hasil temuannya. Namun, hingga pukul 10.00 Wita, pesawat yang dikerahkan untuk menyisir kawasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat itu belum juga kembali. Diduga, pesawat ini belum Di dalam pesawat terdapat peralatan radar dan alat pemantau untuk mencari sinyal keberadaan pesawat Adam Air yang hingga kini masih misterius.
Di dalam pesawat terdapat peralatan radar dan alat pemantau untuk mencari sinyal keberadaan pesawat Adam Air yang hingga kini masih misterius.
------------------------------------------------------------------
sejarah.....
pada tahun 1962 pesawat penerbangan Garuda Airlines, hilang disini dan dilakukan pencarian oleh tim SAR dengan Pesawat Dakota dan Helikopter Puma juga hilang.......
pada tahun 1982 Kapal Tampomas berlayar diperairan ini juga hilang..
pada tahun 1990 pesawat Komersil juga hilang......(data tidak lengkap)


Kecelakaan pesawat adam air...
menurut data statistik bandara udara Juanda surabaya, kecepatan pesawat melebihi dimana diberitakan Cross Wind 75 feet...
Cross Wind 75 feet artinya melampaui 100 km/jam.
-------
Seorang saksi mata Ibu Halimah penduduk Mamasa bersama suaminya melihat pesawat Adam Air meledak...dan jatuh nya blom diketahui.
--------
6 jam setelah kecelakaan pesawat Adam Air ada pihak keluarga mencoba menghubungi no ponsel keluarga mereka yang ikut dalam pesawat Adam Air, dapat dihubungi..??
Berarti ada apa dengan penumpang pesawat?
Apakah mereka masuk ke dunia dimensi yang lain.....?
Tapi menurut metafisika dan supranatural alias ghoib bisa berbeda dengan logika tsb.
Salah satu paranormal ternama negri ini bilang bahwa tuh pesawat mendarat dengan selamat disebuah lembah dan penumpangnya banyak yang selamat hanya luka2 ringan saja tapi sekarang kekurangan makanan.
Versi google mengatakan satelit mereka menangkap bahwa pesawat tersebut mendarat di sebuah pulau kecil tak berpenghuni tetapi tepatnya di pulau mana mereka tidak tahu.
Versi lain mengatakan sebenarnya pesawat tersebut mendarat disebuah pulau yang pulau tersebut ditutupi oleh kabut tebal dan tidak bisa sewaktu2 didatangi karna hanya waktu tertentu saja bisa didatangi dan waktu tersebut tepat pada saat pesawat tersebut datang, dalam arti bila ada sebuah kapal atau pesawat menuju ke selatan dan pulau itu tepat berada di arah selatan namun dalan radius jarak tertentu kapal atau pesawat tersebut automatis langsung bergeser ke arah kanan atau ke arah kiri tanpa menyentuh sebuah dinding pembatas dan tidak bisa menembus tebalnya awan atau tirai yang menyelimuti pulau tersebut dan posisi kompas tetap menunjukkan bahwa pesawat atau kapal tersebut tetap menuju ke selatan.

Namun kita manusia hanyalah bisa menebak dan menerka2 saja, untuk kebenaranya hanya Allah SWT sajalah yang tahu, mari kita kembalikan segalanya hanya kepadaNya karna hanya Dia Lah yang maha mengetahui segala yang ada di langit dan bumi ini.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan hati, dan mari berdoa semoga kasus ini segera terpecahkan dan tidak terulang kembali di kelak kemudian hari.
Jakarta - Pencarian pesawat AdamAir KI 574 terus dilakukan. Dua titik jadi fokus. Tim SAR di Sulawesi Selatan fokus di perairan barat Tanjung Rengas, Mamuju, Sulawesi Barat. Sedangkan Tim SAR Manado fokus di hutan Sangtombolang, Kabupaten Bolaangmongondow (Bolmong), Sulawesi Utara.

Hingga pukul 14.40 WIB, Selasa (9/1/2007), belum ada kepastian bahwa pesawat AdamAir ditemukan di dua titik itu. Dua titik ini dijadikan fokus pencarian, karena Tim SAR mendapatkan sinyal dan kesaksian yang mengarah pada puing pesawat AdamAir.

TNI AL dengan kapal-kapal perangnya masih berada di perairan Mamuju. Dengan dibantu Kapal Baruna Jaya dan Kapal AS USNS Mary Sears, Tim SAR akan mencoba mendeteksi temuan logam di kedalaman 1.500 meter di dalam laut. Ada tiga titik di perairan ini yang terdeteksi terdapat logam. Ketiga titik yang terendus sonar KRI Fatahillah ini berada di koordinat 02.35.18 LS - 118.48.36 BT, 02.36.12 LS - 118.46.42 BT, dan 02.31.30 LS-118.33.40 BT.

Indikasi kemungkinan pesawat AdamAir jatuh di perairan Mamuju juga didapatkan dari kesaksian nelayan bernama Baharuddin. Dia mengaku melihat pesawat terbang rendah pada 1 Januari 2007 pukul 14.30 Wita dari arah Kaluku menuju Mamuju.

Tapi, sebelum sampai Mamuju, pesawat itu oleng dan berbelok ke arah barat dengan ketinggian yang terus menurun. Tiga menit kemudian, Baharuddin mendengar suara gemuruh dan ledakan dari arah pesawat tersebut.

Kesaksian Baharuddin ini cukup dipercaya. Apalagi, Baharuddin melihat kejadian itu bertepatan dengan hilangnya pesawat AdamAir. Selain itu, dia juga melihat pesawat itu berwarna biru laut, yang cukup dekat dengan warna pesawat AdamAir. Pesawat AdamAir KI 574 yang hilang itu berwarna putih, bukan oranye.

Meski begitu, sinyal pesawat AdamAir jatuh di tempat lain juga masih terbuka lebar. Beberapa hari lalu, Tim SAR bergerak ke pegunungan Nuangan, Bolmong, karena ada sinyal pesawat AdamAir berada di kawasan itu. Namun, setelah diteliti selama tiga hari, pencarian Tim SAR nihil.

Kini, Tim SAR Manado kembali bergerak dan bergeser ke arah utara. Sebab, seorang pemburu babi bernama Katili mengaku menemukan pesawat berwarna putih di hutan Sangtombolang, Kabupaten Bolaangmongondow (Bolmong), Sulawesi Utara. Katili menemukan pesawat itu setelah anjingnya menggonggong terus menerus. Menurut Katili, pesawat putih itu berada di reruntuhan pohon.

Di mana AdamAir? Di perairan Mamuju atau di hutan Sangtombolang Bolmong? Masih misteri.

Antara Faktor Terbang Rendah dan Mitos Masalembo
Kamis, 04/01/2007

HILANGNYA pesawat AdamAir DHI 574 (KI 574) dalam penerbangan Surabaya– Manado memunculkan berbagai spekulasi penyebabnya.Ada dugaan faktor terbang rendah, tidak adanya alat pendeteksi, hingga kemungkinan pesawat tersedot perairan Masalembo, Sulawesi Selatan,yang berarus kuat.

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Herman Prayitno menyebut tiga faktor penyebab hilangnya pesawat AdamAir, yaitu lemahnya manajemen, tidak dimilikinya alat pendeteksi, serta kelalaian manusia. ”Kesalahan di manajemen bisa menyebabkan kesalahan manusia, engine, dan cuaca. Karena itu, 70% dominan karena faktor manusianya, jadi tidak bisa 100% menyalahkan alat-alat yang dianggap kurang akurat,” ujarnya di Jakarta,kemarin. Alat penerbangan bermanfaat sebagai penunjang mengombinasikan daya tangkap radar dengan Lanud Hasanuddin.

”Hal itulah yang mengakibatkan sulitnya mengidentifikasi keberadaan pesawat, serta keberadaan korban yang hingga kini belum diketahui,”ujar KSAU. Sementara, pengamat penerbangan Kamis Martono menjelaskan, berdasarkan kontak terakhir dengan air traffic controllers (ATS), diketahui pesawat AdamAir berada di atas perairan Masalembo.Dia menyebut kemungkinan pesawat tersedot arus kuat perairan Masalembo. ”Kejadian ini pernah dialami pada 1961 di mana pesawat Garuda tiba-tiba hilang.Kemudian, pesawat Dakota yang mencarinya juga hilang,demikian juga helikopter yang ikut mencari,”tuturnya.

Dia menjelaskan, di tempat itu terjadi perputaran arus yang kuat dan berada di dasar laut.”Jika ada yang melintas di atasnya pasti tersedot. Kejadian AdamAir mungkin seperti ini.Tapi ini hanya spekulasi,” kata Kamis. Sebelumnya, ada pula yang menghubungkan kehilangan kontak pesawat AdamAir di atas perairan Masalembo dengan kecelakaan KM Senopati Nusantara dan KM Tampomas II tahun 1982 di perairan yang sama. Hal itu memunculkan sebutan Segitiga Bermuda- nya Indonesia bagi perairan di Laut Jawa itu.

Namun, spekulasi tentang perairan Masalembo ini dibantah Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan, Subandono Diposaptono MEng. Subandono menilai, tidak ada keistimewaan atau kekhususan di perairan tersebut.”Tidak benar kalau kawasan perairan itu memiliki kekuatan gaib,” ujarnya. Laut Jawa, paparnya, merupakan laut yang terbuka,bukan tertutup sehingga sangat mungkin gelombang besar terjadi karena dipicu badai dahsyat. Gelombang yang terjadi pada musim seperti ini adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh tiupan angin di permukaan laut.

0 komentar: