Sabtu, 05 September 2009

Beristri Sembilan


Kustoro, 59 tahun, warga Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Pemalang, Jawa Tengah, hidup serumah dengan sembilan istri. Uniknya, dengan banyak bojo tersebut kontraktor minyak ini tak pernah menghadapi masalah serius dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan biologis istri-istrinya.

Sebenarnya Kustoro yang kelihatan masih gagah di usia senja, sudah membangunkan rumah untuk semua istrinya. Namun para istri ternyata lebih senang hidup seatap. Untuk itu Kustoro tak kehabisan akal. Rumahnya yang cukup besar kemudian dibuat dalam bentuk kamar-kamar sehingga dalam keseharian menyerupai asrama putri.

Kustoro yang juga dalang ini mengaku tak pernah bercita-cita memiliki banyak istri. Namun lelaki berpostur jangkung dan kulit legam ini mengaku merasa harus melindungi setiap wanita yang ia cintai. Pria ini pertama kali menikah pada 1965 dengan Siti Rohayati, wanita asal Pemalang. Sedangkan Endang Hibalganingsih, istri kesembilan Kustoro, dinikahi tiga tahun silam.

Saat menikah, Endang masih menjabat sebagai Kepala Desa Cibelok. Namun karena ada peraturan daerah yang tidak membolehkan beristri lebih dari satu atau menjadikan dirinya sebagai istri kesekian, Endang akhirnya mengundurkan diri sebagai kades. Semua istri yang dinikahi Kustoro berstatus gadis.

Boleh dibilang, Kustoro termasuk tipe suami yang bertanggung jawab. Namun, hingga kini, masih banyak warga di sekitarnya yang menganggap kehidupan yang dijalani Kustoro tidak normal. Tetapi, Kustoro tetap pada pendiriannya bahwa poligami yang disertai dengan rasa cinta, adil, dan tanggung jawab, bukanlah perbuatan tercela.

Dari sembilan istrinya, kini, Kustoro dikaruniai 17 anak. Kepada anak-anaknya Kustoro selalu mengajarkan falsafah Jawa tepo sliro atau bertoleransi di antara mereka. Kustoro juga membuat kelompok gamelan jawa Padepokan Setia Jaya lengkap dengan wayangnya. Semua anak-anak Kustoro mahir memainkan alat musik tradisional itu. Dia dan sembilan istrinya setiap hari selalu meluangan waktu menemani anak-anaknya bermain gamelan, menyanyi, atau menari. Akur banget. gw kapan yach?

liputan6.com

0 komentar: